1500 Buruh Migran Indonesia kepung KJRI HK |
Demo gelombang pertama, diadakan di pintu belakang Hotel Shangri La, Admiralty, di mana SBY beserta istri dan rombongannya menginap. Karena ketatnya penjagaan di sekitar hotel, maka demo hanya diikuti oleh sekitar 100 BMI HK. Akan tetapi beberapa perwakilan dari buruh migran Filipina pun ikut mendukung dan bergabung dalam aksi tersebut. Bahkan dalam orasinya, salah satu perwakilan buruh dari Filipina meneriaki Presiden SBY.
"SBY...shame on you. Look they are a woman, why you dont want to come down and talk to them as a man?" begitu dia berteriak yang disambut gegap gempita buruh migran Indonesia.
100 Demonstran yang berada di belakang Shangri La Hotel. |
Dengan alasan keamanan dan keselamatan, orang nomer satu di Indonesia itu meminta penjagaan dan pengawalan ketat. Kurang lebih 400 polisi dikerahkan sejak (24/3) kedatangan Presiden SBY berserta rombongan yang sehari sebelumnya berada di Shanghai, China. Namun, keberadaan 400 polisi tak membuat gentar dan menyurutkan langkah para buruh migran. Mereka tetap berjuang demi hak-hak yang terabaikan. Dalam tuntutannya selain menolak harga BBM, BMI HK juga menyerukan Tolak KTKLN, Izinkan Kontrak Mandiri, Cabut UUPPTKILN No 39/2004.
Harapan BMI setelah kunjungan Presiden SBY ke Hong Kong akan adanya perubahan nyata terkait hukum perburuhan untuk BMI Hong Kong. Akan tetapi harapan itu sepertinya sulit terwujud karena tak pernah ada dialog yang benar-benar mewakili BMI. Dialog yang ada telah di setting oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong. Sepertinya KJRI HK tak ingin kebobolan tentang borok-boroknya selama ini.
Kekecewaan tak cuma dirasakan oleh BMI, tetapi salah satu perwakilan media berbahasa Indonesia di Hong Kong pun ikut kecewa. Saat diberi kesempatan berorasi di depan massa, wartawan tersebut membacakan sms dari Konjen RI, Teguh Wardoyo. Berikut isi sms tersebut," Pak Lud, maaf tempat sudah penuh, maka kami menolak anda untuk masuk ke ruang dialog."
Ditutup dengan pembacaan doa dan sholawat, para demonstran bubar. Mereka beralih tempat menuju KJRI HK.
Membludak
Pada gelombang kedua yang dilakukan di depan KJRI, demonstran kian membludak. Diperkirakan 1500 demonstran memadati jalanan 127-129 Leighton Road, 6-8 Keswick Street, Causeway Bay. Ketika massa tiba di depan KJRI, tak terlihat polisi berjaga-jaga seperti biasanya. Ini jarang terjadi, ketika demo tak ada polisi di tempat demo.
Eni Lestari (Ketua IMA) saat berorasi didampingi Anik Setyo (Ketua Imwu) |
Tak banyak polisi berjaga, karena hari itu, Hong Kong tengah mengadakan pemilihan Chief Executive. Pada hari yang sama pula, di kawasan Causeway Bay ada pertandingan Rugby Sevens, sehingga polisi dikerahkan kedua titik rawan. Polisi dan masyarakat Hong Kong memberikan keleluasaan demo hari itu. Aksi demo pun tertib tanpa pengawalan polisi. Satu bukti bahwa BMI HK bisa menjaga martabat bangsa, berdemo tanpa tindakan anarkis.
Setelah hampir satu jam berlalu, serombongan staff KJRI yang berpakaian rapi, melintas di antara pendemo. Sontak massa berteriak, "Huuuuuuu........" sambil membalikkan jempol. Bukannya masuk ke dalam gedung, beberapa staff KJRI malah berdiri di pojokan sambil sesekali mengambil foto.
Tampak beberapa Staff KJRI berdiri di pojok gedung. |
"BMI bersatu, tak bisa dikalahkan!! BMI Bersatu, bergerak, berjuang!!" yel-yel wajib setiap demo. Lanjutkan!!!